PSB GPON

Gawian ku Pas lagi Magang.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 27 Oktober 2014


 Pada bab kedua ini, akan diberikan pembahasan tentang teori-teori yang berhubungan gengan GPON ( Gigabit Passive Optical Network ) FTTx dan Fiber Optic. Hal- hal yang dijelaskan yaitu:

GPON adalah salah satu teknologi akses dengan menggunakan fiber optic sebagai media transport ke pelanggan. Teknologi GPON ini sudah dirilis oleh ITU-T (International Telecomunication Union - Terminals for Telemanic Service ) dan GPON juga bisa mengakomodasikan legalicy system yang sudah diimplementasikan pada jaringan akses pelanggan. Teknologi ini mendukung kecepatan yang besar, peningkatan dalam pengamanan, bandwidth yang besar dan pilihan protocol pada layer 2 OSI seperti ATM, GEM, dan Ethernet.
Perangkat Jaringan GPON
Konfigurasi jaringan optik atau kadang dengan istilah ODN adalah jaringan optik antara perangkat OLT atau Optical Line Termination sampai perangkat ONU atau Optical Network Unit untuk beberapa produk disebut sebagai ONT atau Optical Network Terminal. Komponen ODN terdiri atas kabel optik dan passive splitter. Level sinyal optik (optical budget) yang distandartkan adalah 28 dB sampai 29 dB, sehingga jarak maksimum yang bisa dilayani adalah 20 Km. Jarak sejauh itu hanya dapat diimplementasikan dengan aturan pemecahan jaringan optik atau Splitting sebanyak 1:32, 1:64, 1:128 dan jumlah level spliting ratio maksimim 2 level.
Gambar 2.1 Splitting

Transmisi gelombang optik pada jaringan PON menggunakan 3 panjang gelombang untuk membawa sinyal komunikasi dengan memanfaatkan perangkat WDM. Sinyal optik pertama dengan panjang gelombang 1490nm digunakan untuk transmisi upstream dan sinyal optik ketiga dengan panjang gelombang 1550 nm digunakan sebagai sinyal transmisi analog, khususnya video. Jenis kabel optik yang dipakai mengacu kepada standart kebel optik ITU-T G.652. dalam kaitannya dengan kemampuan jarak operasi FTTx dan jumlah ONU yang bisa ditangani, jaringan outside plant optik untuk FTTx (Fiber To The x) dikelompokan dalam beberapa kelas, yaitu class A,B dan C. Berdasarkan hasil evaluasi teknis RFI atau Radio frequency Interference, para vendor umumnya menggunakan class B+ yang dimaksud adalah ODN dengan kemampuan jarak operasi 20 Km dengan kemampuan menangani ONT sampai 32 ONT
        
                            Gambar 2.2 tabel kelas-kelas laser


                           OLT adalah peripheral yang berada pada kantor pusat operator jaringan telekomunikasi, levelnya berada dibawah server. OLT menyediakan interface dengan isi jaringan yaitu TU atau Tribuary. Unit dan dihubungkan dengan satu atau lebih ODN. TU menyediakan pula port 2 mbps yang menggunakan interface V5.1 yang sesuai dengan rekomendasi ITU-T G.703 setiap perangkat OLT dapat menerima TU dari beberapa jenis layanan. Blok diagram OLT dapat dilihat pada gambar 1.3
                           gambar 2:3 tabel blok diagram OLT
Blok fungsional OLT terdiri dari 3 blok, yaitu :
a.           PON care shell. Blok ini terdiri dari 2 bagian yaitu ODN                interface function dan PON TC function.
b.           Cross-conect shell. Menyediakan kenoksi antara PON.
c.            Service shell, shell ini sebagai translator antara service                interface dan TC frame interface pada PON.
Spliter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node plitter, sehingga sifatnya idle dan cara kerjanya membagi daya optik sama rata. Jenis-jenis splitter antara lain adalah 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64, 1:128. pada gambar 1.4 ditunjukkan diagram blok passive splitter.

Gambar 2.4 blok diagram passive splitter

Keterangan :

Pi = daya masukan
Po = daya keluaran
Penguatan = A = 10 log ( po/pi) dB (1.1)
Redaman = a = 10 log (pi/po) dB

ONU yaitu peripheral yang berfungsi mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik untuk kemudian sinyal tersebut dimultiplex agar didistribusikan menggunakan kabel tembaga ke tempat pelanggan. ONU menyediakan interface antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan melalui ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk layanan pelanggan. Pada arsitektur FTTH, ONU diletakkan di sisi pelanggan yang dihubungkan dengan pelanggan dengan menggunakan Twisted coper pair melalui suatu adaptation unit (AU) yang menyediakan fungsi penyesuaian antara ONU dengan sisi pelanggan. Pada gambar 1.5 ditunjukan diagram blok fungsional ONU.

               Gambar 2.5 diagram blok fungsional ONU


               FTTx merupakan teknologi akses jaringan tetap yang sekarang sedang hot. Hal ini ditunjukan dengan besarnya pangsa pasar, bersaingnya  vendor-vendor telekomunikasi besar untuk menjual produk-produk dan layanan-layanan deployment FTTx serta banyak dibicarakannya FTTx pada media.
               Dengan berkembangnya internet dengan layanan berbasis IP dan koneksi broadband maka kebutuhan akan bandwidth yang besar dengan kecepatan tinggi meningkat. Hal ini juga didorong oleh operator yang berusaha memberikan layanan baru untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya. Operator maupun vendor telekomunikasi saat ini sedang giat-giatnya menjual produk maupun layanan seperti IPTV atau Internet Protocol television dan Cable TV/CATV atau  Community Antena Television, video on demand yang membutuhkan bandwidth yang besar.
               Saat ini jaringan ke rumah-rumah didominasi oleh jaringan kabel tetap atau fixed wireline dengan digunakannya tembaga yang memiliki kekurangan karena dianggap tidak dapat memberikan bandwidth yang tinggi dibandingkan dengan kabel fiber optik. Karena hal itu otang mulai beralih ke teknologi kabel optik untuk mendapatkan bandwidth yang lebih tinggi menggunakan teknologi FTTx ( Fiber To The x ) yaitu istilah generik yang digunakan untuk beberapa arsitektur jaringan fiber optik untuk telekomunikasi yang menggantikan jaringan kabel tembaga. Beberapa arsitektur optik tersebut adalah :
1.     FTTH ( Fiber To The Home )
        Adalah arsitektur jaringan kabel fiber optik dibuat hingga sampai kerumah-rumah atau ruangan dimana terminal berada, mengenai FTTH akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya.
2.     FTTB ( Fiber To The Building )
        Jaringan kabel optik sampai pada gedung komersial atau tempat tinggal dan kemudian didistribusikan ke masing-masing ruangan dengan jaringan kabel tembaga berupa kabel telpon atau kabel CAT 5e/6.
3.     FTTP ( Fiber To The Premises)
        FTTP merupakan nama generik yang digunakan istilah FTTB dan FTTH karena secara arsitektur FTTB dan FTTH sama.
4.     FTTC ( Fiber To the Curb )
        Jaringan fiber dibuat sampai pada satu titik pendistribusian yang berada sekitar 33 meter dari tempat pengguna berada. Daru curb ke rumah-rumah digunakan koneksi kabel tembaga. Curb biasanya melayani 8 sampai 24 pelanggan.
5.     FTTN ( Fiber To The Node/Neighbohood)
        Jaringan fiber dibuat sampai pada suatu node yang berupa kabinet kerlokasi dipinggir jalan sehingga disebut juga FTTCab. Jarak antara titik pendistribusian dengan pelanggan pada FTTN lebih jauh daripada FTTC. Jumlah pelanggan yang bisa dilayani juga lebih banyak biasanya sampai ratusan pelanggan. FTTN juga menggunakkan kabel tembaga untuk koneksi dari kabinet ke rumah-rumah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa inti perbedaan antara teknologi FTTx diatas adalah kabel fiber optic disambungkan sedekat mungkin dengan terminal yang dimiliki pelanggan seperti diilustrasikan pada gambat berikut :

                  Gambar 2.6 instalasi fiber optic






               Komunikasi data telah berkembang dengan pesat dewasa ini. Hal ini sesuai dengan kemajuan teknologi dalam bidangtelekomunikasi dunia yang sedang majudengan pesat serta pengaruh era globalisasi dan arus informasi yang sangatdiperlukan masyarakat modern, kemajuan perekonomian serta majunya teknologi telekomunikasi merupakan titik tolak dan potensi besar untuk dapat meningkatkan dan mewujudkan berbaqgai jenis pelayanan komunikasi yang lebih canggih untuk komunikasi suara, gambar, dan data.
               Akhit-akhir ini permintaan masyarakat modern akan kebutuhan komunikasi data sangat pesat. Untuk mengirimkan data dalam jumlah besar dan memerlukan keakuratan dan juga yang mampu menjaga kerahasiaan data tersebut. Keunggulan Fiber Optic sebagai media transmisi terutama mampu meningkatkan pelayanan sistem komunikasi data, seperti peningkatan jumlah kanal yang tersedia, kemampuan mengirimkan data dengan kecepatan Gbps, terjaminnya kerahasiaan data yang dikirimkan, sehingga pembicaraan tidak dapat disadap, tidak terganggu oleh gelombang elektromagnetik, petir dan cuaca.
               Dalam sistem komunikasi data fiber optik digunakan modem “16 Chanel Data Multiplexer ZAT-16” yang merupakan modem khusus yang dianggap sesuai. Interface RS-232-C   V.24/V.28 yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan berbagai piranti lainnya, sistem ini mampu juga menggunakan kedua jenis protokol yaitu asyncronous protocol dan syncronous protocol untuk menghasilkan transmisi kecepatan tinggi.
               Jenis fiber optic yang digunakan adalah fiber optic multi-mode graded indeks. Cahaya yang digunakan pada gelombang optik adalah LED (light Emiting Diode). Pemilihannya disesuaikan dengan kepentingan sistem yang dirancang agar dapat menghasilkan sistem yang lebih efektif dan optimal. Ditinjau dari nilai ekonomi dan teknologinya. Sistem ini mampu menberikan transmisi data dengan jauh luntasan sejauh 16 km jika menggunakan modem ZAT-16, sedangkan dengan modemlainnhya hanya mampu menjangkau 15 meter saja.
               Kecepatan transmisi yang mampu dicapai adalah berveriasi dari 300 baud, 600 baud, 1200 baud, 2400 baud, 4800 baud, 9600 baud, dan 19200 baud yang telah direkomendasikan oleh CCITT. Sedangkan kualitas transmisi dapat mencapat Bit error rate 10.

                              Gambar 2.7 perambatan sinar fiber optic

      Teknologi fiber optik maju pesat dan sedang berkembang pemanfaatannya untuk sistem teknologi telekomunikasi maju dan handal. Penemuan fiber optic sebagai media transmisi pada suatu sistem k0omunikasi didasarkan pada hukum snellius untuk perambatan cahaya pada media transparan seperti pada kasa yang terbuat dari quartz kualitas tinggi yang dibentuk dari dua lapisan utama yaitu lapisan inti yang biasanya disebut core terletak pada bagian yang paling dalam dengan indeks bias n1 dan dilapisi oleh cladding dengan indeks bias n2 yang lebih kecil dari n1.
                                             Gambar 2.8 hukum snellius

      Menurut hukum snellius jika seberkas sinar masuk pada suatu ujung fiber optic atau media yang transparan, dengan sudut kritis dan sinar itu datang dari medium yang mempunyai indeks bias lebih kecil dari udara menuju fiber optic core yang berupa kuarsa murni yang mempunyai indeks bias yang lebih besar maka seluruh sinar akan merambat sepanjang inti fiber optic core menuju ujung lainnya.
      Dewasa ini ada 3 jenis serat optik yang populer pemanfaatannya pada sistem komunikasi serat optik yaitu:
a.   Serat optik Single-mode index
      Pada single mode fiber, terlihat pada gambar bahwa index bias akan berubah dengan segera pada batas antara core dan cladding ( step index ). Bahannya terbuat dari silica glass baik untuk cladding maupun covernya. Diameter core jauh lebih kecil sekitar 10 µm, dibandingkan dengan diameter cladding, konstruksi demikian dibuat untuk mengurangi atenuasi akibat adanya fading. Single mode fiber sangat baik digunakan untuk menyalutkan informasi jarak jauh karena disamping atenuasi yang kecil juga mempunyai jangkauan frekuaensi yang lebar. Misalnya untuk ukuran 10/15 mm, pada panjang gelombang cahaya 1330 nm, redaman maksimumnya 0,4-0,5 dB/km dan lebar pita frequensi minimum untuk 1 Km sebesar 10 GHz.
      Single mode fiber juga dapat dibuaat dengan indeks bias yang berubah secara perlahan-lahan atau graded index.
               Gambar 2.9 single mode fiber optic

b.       Serat Optik Multi-Mode Graded Index
         Multi-mode graded index dibuat dengan menggunakan bahan multi component glass atau dapat juga dengan silica glass baik untuk core maupun claddingnya. Pada serat optik tipe ini, indeks bias berubah secara perlahan-lahan. Indeks bias berubah mengecil perlahan mulai dari pusat core sampai batas antara core dengan cladding. Makin mengecilnya index bias ini menyebebkan kecepatan rambat cahaya akan semakin tinggi dan akan berakibat dispersi waktu antara berbagai mode cahaya yang merambat akan berkurang dan pada akirnya semua mode cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan di penerima.. diameter core jenis ini lebis kecil dibandingkan dengan core jenis multi-mide step index, yaitu 30 – 60 µm untuk core dan 100 – 150 µm untuk claddingnya.
Gambar 2.10 graded index fiber

c.        Serat Optik Multi mode step index
      Serat optik ini pada dasarnya mempunyai diameter core yang besarnya 50 – 400 µm dibandingkan dengan diameter cladding 125 – 500 µm sama halnya dengan single-mode fiber, pada serat optik ini terjadi perubahan index bias denggan segera atau lazim disebut step index., pada batas antara core dan cladding. Diameter core yang besar ( 50 – 400 µm ) digunakan untuk menaikkan efisiensi coupling pada sumber cahaya yang tidak koheren seperti LED. Karakteristik penampilan serat optik ini sangat bergantung pada macam material/ bahan yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan prosentase bahan silica glass pada SO ini akan meningkatkan performance. Tetapi jenis SO ini tidak populer karna meskipun kadar silicanya ditingkatkan, atenuasi sewaktu transmit tetap besar, sehingga hanya baik digunakan untuk menyalurkan data dengan kecepatan rendah dan jarak dekat.

      Gambar 2.11 step index fiber

Sistem komunikasi fiber optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu :
a.     Transmitter berupa Laser Diode (LD) dan Light Emiting Diode (LED)
b.     Media transmisi berupa Diber Optic.
c.     Receiver yang merupakan detektor penerima digunakan PIN dan APD.
        Transmitter terdiri dari 2 bagian yaitu :
a.      Rangkaian elektrik berfungsi untuk mengkoversi sinyal digital menjadi sinyal analog selanjutnya data tersebut dimasukkan kedalam sinyal gelombang optik yang telah termodulasi.
b.     Sumber gelombang optik berupa sinar laser diode (LD) dan LED yang pemakaainnya disesuaikan dengan sistem komunikasi yang diperlukan.
1)   Laser diode dapat digunakan untuk sistem komunikasi Kabel laut  (SKKL) dan sistem komunikasi serat optik (SKSO), karena LD mempunyai karakteristik yang handal yaitu dapat memancarkan daya dengan intensitas tinggi, stabil, hampor monokromatis, terfokus, dan merambat dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga dapat menempuh jarak sangat jauh. Pembuatannya kabel oni terbilang sangat sukar karena memerlukan spesifikasi tertentu sehingga harganya pun mahal. Jadi LD tidak ekonomis dan tidak efisien jika digunakan untuk sistem komunikasi jarak dekat dan pada trafik kurang padat.
2)   LED digunakan untuk sistem komunikasi jarak sedang dan dekat agar sistem dapat ekonomis dan efektif karena LED lebih mudah pembuatannya sehingga harganya pun lebih murah.
Receiver atau bagian penerima terdiri dari 2 bagian taitu detector penerima dan rangkaian elektrik.
Detektor penerima berfungsi untuk merangkap cahaya yang berupa gelombang optik pembawa informasi, dapat berupa PIN Diode atau Avalance Photo Diode, pemilihannya tergantung keperluan sistem komunikasinya.
a.      Untuk komunikasi jarak jauh digunakan detektor APD yang dapat bekerja pada panjang gelombang 1310 nm. 1490 nm serta 1550 nm dengan kualitas yang baik. Artinya detector APD mempunyai sensitivitas dan respon yang tinggi terhadap sinar laser LD sebagai pembawa informasi dalam gelombang optik.
b.     Untuk komunikasi jarak pendek labih efisien jika menggunakan detektor PIN Diode, karena PIN baik digunakan untuk bitrate rendah dan sensitivitasnya tinggi untuk LED.
c.      Sumber cahaya LD terlihat memiliki daya besar, stabil, konstan  pada bitrate berapapun, sedangkan sumber cahaya LED mempunyai daya pancar yang lebih kecil dan pada bitrate 100 Mbps dayanya mulai menurun.
d.     Detekyor penerima PIN bereaksi baik pada bitrate rendah tetapi kurang sensitif bila bitrate dinaikkan.
e.      Detektor penerima APD lebih sensitiv pada bitrate tinggi. Untuk transmisi jarak jauh diperlukan daya pancar yang lebih besar dan sensitifitas yang tinggi, sistem serat optik akan menggunakan laser LD sebagai sumber cahaya dan APD sebagai detektor penerima. Sedangkan untuk transmisi jarak dekat cukup digunakan LED sebagai sumber optik dan PIN sebagai  detektoe penerima.
f.      Rangkaian elektrik berfungsi untuk mengkonversi cahaya pembawa informasi terhadap data informasi yang dibawa dengan melakukan timing regenerate serta konversi sinyal elektrik ke dalam interface v.28 yang berupa sinyal digital dan sebaliknya.


Atenuasi adalah besaran pelemahan energi sinyal informasi dari serat optik yang dinyatakn dalam dB dan disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu absopsi, hamburan atau scatering dan mivro-bending. Gelas yang merupakan bahan pembuat serat optik biasanya terbentuk dari Silikon Dioksida (SiO2). Variasi indeks bias diperoleh dengan menambahkan bahal lain seperti titanium, thallium, germanium adau boron. Dengan susunan bahan yang tepat maka akan didapatkan atenuasi yang sekecil mungkin. Atenuasi menyebabkan pelemahan energi sehingga amplitudo delombang yang sampai pada penerima menjadi lebih kecil dari pada amplitudo yang dikirimkan oleh pemancar.
        Atenuasi serat optik merupakan katakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jaraj repeater, jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan. Besarnya atenuasi dinyatakan oleh persamaan 1.
                                                                                  
                      

Absorbsi merupakan sifat alami suatu gelas. Pada daerah-daerah tertentu gelas dapat mengarbsorbsi sebagian besar cahaya seperti pada daerah ultraviolet. Hal ini disebabkan oleh adanya gerakan elektron yang kuat. Demikian pula untuk daerah inframerah, terjadi absorbsi yang besar. Ini disebabkan adanya getaran ikatan kimia. Oleh karena itu sebaiknya penggunaan serat optik harus menjauhi daerah uktraviolet dan infrared. Penyebab absorbsi lain adanya transmisi ion-ion logan dan ion OH, yang ternyata memberikan sumbangan arbsorbsi yang cukup besar. Semakin lama usia suatu serat maka bisa diduga akan semakin banyak ion OH-  didalamnya yang menyebabkan kualitas serat menurun.
Seberkas cahaya yang melalui suatu gelas dengan variasi indeks bias disepanjang gelas tadi, sebagian energinya akan hilanh dihamburkan oleh benda-benda kecil yang ada didalam gelas. Hamburan yang disebabkan oleh tumbukan cahaya dengan partikel tersebut dinamakan Hamburan Rayleigh. Besarnya hamburan rayleight ini berbanding terbalik dengan pangkat empat panjang gelombang cahaya yaitu 1/λ. Sehingga dapat disimpulkan untuk λ, hamburan reyleight besar dan sebaliknya. Ternyata pada panjang gelombang sekitar 0,85 µm yaitu panjang gelombang sinar laser galium Alimunium Arsenik, hamburan Rayleight memberikan loss akibat hamburan sangat kecil dibandingkan dengan loss serat optik multi-mode. Karen a itu serat optik single mode lebih baik mutunya sebagai media transmisi dibandingkan dengan serat optik multi-mode.
Atenuasi lainnya adalah yang disebabkan micro-bending yaitu pembengkokan serat optik untuk memenuhi persyaratan ruangan. Namun pembengkokan dapat pula terjadi secara tidak sengaja seperti misalnya serat optik yang mendapat tekanan cukup keras sehingga cahaya yang merambat didalamnya akan berbelok dari arih transmisi dan hilang. Hal ini tentu saja menyebabkan atenuasi.

9.     Dispersi
Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat melalui sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita dari serat. Dispersi yang terjadi pada serat secara garis besar ada dua yaitu dispersi intermodal dan dispersi intramodal dikenal dengan nama lain dispersi kromatik disebabkan oleh dispersi material dan dispersi waveguide.
        Sifat transmisi informasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.     Informasi yang akan ditransmisikan berupa data dalam bentuk digital sedangkan bentuk sinyal carrier yang akan melewati media transmisi serat optik berupa sinyal analog.
2.     Untuk itu diperlukan prosesd modulasi dan demodulasi yaitu proses yang mengubah data digital ke analog dan juga proses sebaliknya dengan menggunakan sebuah modem dengan pirantinya.
3.     Dalam hai ini jenis serat optik yang digunakan sebagai media transmisi adalah serat optik multi-mode graded index.
      Sistem komunikasi data menggunakan serat optik telah berkembang dengan pesat yang merupakan teknologi maju. Apabila dibandingkan dengan sistem kabel tembaga 2 kawat atau 4 kawat ataupun sistem gelombang radio maka sistem komunikasi serat optik (SKSO) mempunyai kelebihan dan kekurangannya, yaitu sebagai berikut :
a.       Keuntungan serat optik
1)  Mempunyai bandwidth yang lebar. Frequensi pembawa optik bekerja pada daerah frequensi yang tinggi yaitu       sekitar 1013  Hz sampai dengan 1016 Hz, sehingga         informasi yang dibawa akan menjadi lebih banyak.
2)  Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel         yang terbuat dari tembaga, terutama pada frequensi        yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1310 nm                yaitu 0,2 dB/Km.
3)  Kebal terhadap gangguan gelombang elektromegnet.        Fiber optic terbuat dari kaca atau plastik yang        merupakan isolator, berarti bebas dari interferensi              medan magnet, frequensi radio dengan gangguan listrik.
4)  Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi. Kemampuan fiber optic dalam menyalurkan              sinyal frequensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman            sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan         kecepatan beberapa Mbps hingga Gbps.
5)  Ukuran dan berat fiber optic kecil dan ringan. Diameter   inti FO berukuran micro sehingga pemakaian ruangan        lebih ekonomis.
6)  Tidak mengalirkan arus listrik karena bahannya yang      terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri aris listrik dan terhindar dari terjadinya           hubungan pendek.
7)  Sistem dapat diandalkan dengan lifetime selama 20-30   tahun dan mudah dalam pemeliharaannya.
b.      Kerugian serat optik
1)      ssKonstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi.
2)      Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan.
Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapt memberikan catuan pada pemasangan repeater.

visi misi PSG

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bertujuan untuk :
a.      Menambah serta memperluas wawasan dan pengetahuan siswa/siswi tentang teknologi informasi dan komunikasi yang belum pernah didapatkan disekolah.
b.      Memperkokoh skill dan keterampilan siswa/siswi sebagai modal untuk menjadi tenaga kerja yang ahli dan profesional dari berbagai bidang yang dipilih.
c.      Mempersiapkan tenaga kerja dimasa yang akan datang sebagai regenerasi untuk memajukan perusahaan dibidang telekomunikasi serta mengembangkan berbagai teknologi yang baru.
d.      Menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki keahlian professional mempunyai etos kerja yang tinggi, kreatif, kompetitif, berwawasan luas dan memiliki sumber daya manusia yang optimal.
e.      Memberikan kesempatan bagi siswa yang berpotensi untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan produktif berdasarkan pengakuan standar potensi serta memberikan penghargaan terhadap Pengalaman kerja siswa/siswi berupa pemberian sertifikat.

f.       Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan professional.

Latar Belakang Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )

Untuk menghadapi pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini, perusahaan -perusahaan swasta maupun perusahaan yang berada dibawah naungan pemerintahan saling berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan dalam bidang teknologi. Mereka memiliki banyak tenaga kerja yang ahli dan terampil dalam bidang Teknologi untuk mendukung berkembangnya perusahaan. Ditambah lagi dengan menghadapi era dunia pasar yang bebas dimana competitor untuk mendapatkan keuntungan tersebut semakin kecil karena tidak hanya orang dalam negri saja yang bisa menanam saham di indonesia yang kita banggakan ini.
Untuk memenangkan kompetisi tersebut, khususnya dalam bidang komunikasi, perusahaan-perusahaan komunikasi pun saling berlomba-lomba dalam hal penyediaan jasa yang terbaik bagi kustomer. Seghingga munculah teknologi yang bervariasi untuk ditawarkan kepada kostumer dikarenakan berbagai macam  inovasi untuk menghasilkan perkembangan yang pesat dalam setiap perusahaannya. Namun tudak hanya itu saja yang diperlukan memenangkan persaingan tersebut, sumber daya manusia yang terampil, ulet, inovatis dan penuh kreaktifitas juga menjadi hal yang sangat dibutuhkan untuk mendukungnya keberhasilan suatu perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas ini dapat diwujudkan dengan pelatihan dan pendidikan formal, salah satu alternatif untuk mewujudkan sumber daya yang berkualitas ini yaitu dengan melahirkan Sekolah Menengah Kejuruan diberbagai bidang khususnya dalam bidang Telekomunikasi.
Sekolah Menengah Kejuruan dalam bidang telekomunikasi diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai dibidang telekomunikasi serta dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang berbeda dan lebih baik daripada teknologi sebelumnya.
Untuk lebih memperkokoh skill dan keterampilan siswanya maka siswa Wajib melaksanakan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang berbeda pelaksanaannya dengan pendidikan di sekolah, dimana para siswa diperkenalkanlangsung dengan dunia usaha/industri (DU/DI) dan akan mendapat pengakuan berupa pemberian sertifikat.
Pelaksanaan PSG didasari pada perjanjian kerjasama antara PT. Telekomunikasi Indonesia dengan Yayasan Sandhykara Putra Telkom Nomor : TEL. 175/ HK810 / HRC60/ 2012 dan Nomor : PKS. 09/ PDD / DPPPYSPT/ V/2012. Tentang : PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TERHADAP Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di bawah pembinaan Yayasan Sandhykara Putra Telkom untuk diberikan kesempatan guna memanfaatkan fasilitas TELKOM melalui Pendidikan Sistem Ganda.

 
smk telkom di indonesia Telkom University di indonesia
Smk Telkom Jakarta Telkom University
Smk Telkom Banjarbaru ST3 Telkom
Smk Telkom Bandung Akatel Jakarta
Smk telkom Malang
Smk Telkom Purwokerto
Smk Telkom Makasar
Smk Telkom Lampung