Kegiatan-kegiatan
yang penulis lakukan selama PSG sangat banyak seperti survey titik koordinat
perangkat optik, pembuatan jalur kabel (pemetaan) pada google earth, DSLAM dan
lain-lain. Namun untuk lebih terarah penulis akan melaporkan suatu kegiatan
yang berkaitan dengan laporan ini, yaitu mengenai konfigurasi, perencanaan,
serta instalasi pada jaringan FTTH. Konfigurasi FTTH secara garis besar dimulai
dari Metro atau dapat disebut juga dengan stasiun bumi, kemudian ke OLT
(optical Line Termination) sebagai tempat terminasi awal dari jaringan FTTH itu
sendiri, dari OLT ke ODF, ODC, ODP dan
roset dirumah pelanggan, namun pada bab ini penulis hanya akan menjelaskan
sesuai pengalaman yang pernah dialami oleh penulis yaitu instalasi dari ODC ke
ODP.
A. ODC
Optical
Distribution Cabinet (ODC) adalah suatu ruang yang berbentuk kotak
atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi
sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode,yang berisi connector, splicing,maupun splitter dan
dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu
pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk hubungan telekomunikasi
Gambar 3.1 ODC
a.
Konstruksi
Konstruksi ODC secara umum harus kuat, kokoh, sehingga mampu melindungi fungsi-fungsi perangkat yang dipasang di dalamnya terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan. Konstruksi secara umum dapat terbuat dari bahan logam atau metal, plastik atau fiber glass yang diperkuat, atau bahan- bahan sejenis yang lain.
Konstruksi perangkat ODC harus memiliki kelengkapan sebagai berikut:
Konstruksi ODC secara umum harus kuat, kokoh, sehingga mampu melindungi fungsi-fungsi perangkat yang dipasang di dalamnya terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan. Konstruksi secara umum dapat terbuat dari bahan logam atau metal, plastik atau fiber glass yang diperkuat, atau bahan- bahan sejenis yang lain.
Konstruksi perangkat ODC harus memiliki kelengkapan sebagai berikut:
1) Tempat splitter,
2) Splitter tray,
3) Alur patch cord,
4) Konektor untuk terminasi
kabel feeder,
5) Konektor untuk terminasi
kabel distribusi,
6) Memiliki klem
pemegang/penarik kabel,
7) Adaptor parking lot ( tempat
penyimpan core yang belum terpakai).
Optical Distribution Cabinet (ODC) merupakan
titik terminasi kabel fiber optik feeder dengan kabel fiber optik distribusi.
ODC terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu bagian terminasi kabel feeder dan bagian
terminasi kabel distribusi. Untuk kabel fiber optic yang mencatu ODC lainnya
tidak dilakukan terminasi, tetapi disambung secara langsung (direct splicing)
b.
Pemasangan dan terminasi kabel
Kabel tray
dipasang dalam ODC untuk lintasan kabel, sehingga kabel fiber optic/ pigtail/
patchcord akan sesuai jalurnya. Terminasi kabel pada ODC meliputi terminasi
kabel fiber optic feeder dan distribusi dimana terdapat 3 kabel yaitu 2 feeder
dan satu distribusi, dimana satu kabel feeder masuk ke panel feeder dan satunya
di splicing tray untuk fiber optic yang diteruskan ke ODC lainnya. Serta 1
kabel distribusi masuk ke panel ditribusi yang selanjutnya menuju ODP. Konektor
maupun ujung patchcord yang tidak digunakan harus selalu tertutup oleh dush cap.
Sedangkan
patchcord yang dipakai harus sesuai dengan aturan dalam STEL yang terkait dan
mempunyai panjang yang cukup, tempatkan sisa panjang (extralength) patchcord
tersebut pada cabledrawer atau cableguid
c.
Penyambungan bagian In
ke bagian Out
Penyambungan
bagian in dan bagian out pada ODC menggunakan pathcord. Sedangkan penyambungan
bagian in dan bagian out dari splitter atau yang langsung ke adaptor bagian out
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
d. Kabel input
Kabel
fiber optik yang masuk ke dalam perangkat ODC harus masuk melalui jalurnya,
biasanya diperangkat terdapat lubang untuk masuk kabel input tersebut. Untuk di
kabinet/perangkat ODC kabel input biasanya berupa kabel feeder sedangkan kabel
outputnya berupa kabel distribusi. Jika diperangkat ODC tersebut terdapat lebih
dari satu lubang masuk/keluar maka untuk kemudahkan pengaturan dan kerapihan
instalasi jalur kabel input/kabel feeder dengan kabel output/kabel distribusi
harus dibedakan. Atur kabel input tersebut sejak terminasi/sampai ke rak/frame
dimana perangkat ODC tersebut dipasang sehingga tidak saling mengganggu dengan
kabel lain yang ada, tidak menghalangi pemasangan dan pembongkaran perangkat,
memenuhi nilai estetika dan jika diperlukan pergunakan tray kabel dan kabel
tirep/ties. Sebelum masuk ke perangkat ODC kulit pelindung/PE kabel input
tersebut harus dalam kondisi terkupas dan untuk keamanan setiap loose tube dari
kabel input tersebut harus dilindungi oleh flexible pipe. Untuk setiap belokan
atau tekukan dari kabel input tersebut harus di atur sedemikian rupa sehingga
terhindar dari patahnya kabel tersebut dan bending. Agar kabel input tersebut
kondisinya rapih dan tidak terurai maka di ujung pengupasan ke arah kabel yang
belum dikupas PE nya di ikat dengan kabel tirep/ties dan ntuk lebih aman lagi
dari batas kabel yang dikupas dilindungi oleh kabel spiral sampai batas yang
diperlukan agar tidak mengganggu untuk beloknya dan terminasi kabel.
B. ODP
Optic Distribution Point ( ODP)
adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi melindungi sambungan fiber optic.
Dan fungsi utama dari ODP adalah membagi satu core optic menjadi beberapa core
untuk keperluan pelanggan.
1.
Pemasangan Optical distributon Point
Perangkat
ODP bisa dipasang pada tiang, permukaan tanah (pedestel) atau dinding. Untuk
ODP yang dipasang ditiang harus mempunyai spesifikasi kedap air dan terlindungi
dari masuknya benda asing kedalam ODP. Adapun fungsinya dari pemasangan ODP itu
sendiri adalah sebagai berikut :
a.
Untuk mencatu pelanggan residensial melalui
OTP
b.
Untuk terminasi antara kabel distribusi /
kabel feeder dan kabel drop .
c.
Untuk keperluan akses atau terminasi kabel
fiber optik ke pelanggan HRB, maka dapat ditempatkan atau dipasang ODP di
dinding degung HRB tersebut. Selanjutnya tarik dan terminasikan kabel fiber
optik dari ODC yang memungkinkan baik secara teknis maupun non teknis, jika
memungkinkan minimal kapasitas kabel 12 core untuk koneksi ke pelanggan atau
perangkat yang ada di HRB tersebut. Jika terdapat kesulitan/kendala penarikan
dari ODC maka penarikan kabel fiber optic memungkinkan berasal dari ODP lain
yang mempunyai kapasitas besar (minimal 24 core).
d.
Untuk keperluan kabel fiber optik ke
perangkat-perangkat yang ditempatkan di remote, misalkan perangkat MSAN,
IP-DSLAM, MSAN dan GPON dapat menempatkan atau memasang ODP di kabinet
tersebut. Selanjutnya tarik dan terminasikan kabel fiber optik dari ODC yang
memungkinkan baik secara teknis maupun non teknis, jika memungkinkan minimal 12
core. Jika terdapat kesulitan/kendala penarikan dari ODC maka penarikan kabel
fiber optic memungkinkan berasal dari ODP yang mempunyai kapasitas besar (minimal
24 core)
2.
Termiasi ODP
Metode
terminasi kabel distribusi di ODP hampir
sama dengan terminasi kabel distribusi di ODC. Untuk kabel drop optik metode
terminasi dilakukan dengan menggunakan connector atau adaptor yang
diterminasikan langsung ke kabel distribusi yang telah menggunakan connector.
Prosedur terminasi kabel drop optik pada ODP adalah sebagai berikut
a.
Lakukan pengukuran jarak ODP hingga rumah
pelanggan.
b.
Tarik kabel optikal drop wire (ODW) hingga rumah pelanggan yang sudah diukur sebelumnya, melalui polongan
hand hole yang sudah disediakan oleh PT.Telkom
c.
Setelah kabel sampai kerumah pelanggan,
potong ujung kabel yang akan diterminasikan di ODP.
d.
Kupas kabel, dalam ODW akan terdapat 2
serat yang berwarna orange dan biru.
e.
Pilih salah satu warna, dan kupas coating
lalu bersihkan menggunakan tissu dan alkohol.
f.
Potong serat/ core yang sudah dibersihkan
menggunakan fiber striper
g.
Lakukan penyambungan optical drop wire
dengan kabel FO distribusi yang
sebelumnya sudah diterminasi di ODP menggunakan fusion splicer.
h.
Konector yang tidak/ belum terpakai harus
selalu tertutup dush cap.
3. Penyambungan
bagian In ke bagian Out
Penyambungan
di ODP dapat langsung disambung ke adaptor connector atau disambungkan dengan
menggunakan bagian in dan out dari splitter. Penyambungan bagian in dan bagian
out pada ODP tidak menggunakan patchcord atau jumper tetapi berupa in dan out
konektor front dan back artinya satu konektor yang bagian depannya sebagai in
dan bagian belakangnya sebagai out. Sedangkan penyambungan bagian in dan bagian
out dari splitter atau yang langsung ke adaptor bagian out disesuaikan dengan
kondisi lapangan
0 komentar:
Posting Komentar